"PEMUDA ""TIDAK MENAWARKAN " "MASA LALU""TAPI MENAWARKAN MASA DEPAN"

Thursday, January 17, 2019

Hakikat Bertambah atau berkurangnya usia?



Adakah hadiah untuk bertambahnya nominal angka usia? Jika iya ada, maka bagiku satu-satunya hadiah terindah itu adalah DOA

Tak lekang rasa syukur, sebagaimana nafas yang masih diberi kesempatan. Tak henti harap, sebagaimana doa yang masih dilangitkan..

Duhai yang ke-MahaanNya tak Terbandingkan, terimakasih untuk detik yang masih Kau sisihkan untukku, pada nafasku yang masih menghela di usia yang tak lagi muda. Terimakasih ya Allah untuk segala nikmat yang tlah Engkau beri padaku. Di hujan yang  jatuh dipertambahan usiaku ini, ampunkanku untuk doa terlampau banyak yang terkirim dari lafadz asa-ku, tentang pintaku tuk jadiku abdiMU yang ahli syukur, yang sujudnya tak berpaling dariMU, yang mengingatMU di setiap hela nafas dan langkah kaki, yang baktinya tak pernah berjasa, yang sabarnya tak berbatas, yang ketabahannya tak terrobohkan, duhai yang meminta agar Kau jadikan hambaMu yang takwa, yang jika berpaling dariMU sesegera akan menyujud taubat nasuhah, syukurku padaMU karena izinkanku lagi dan lagi menulis doa — “bukan tak terkabulnya doaku itu yang kutakutkan, namun berhentiku berdoa ini yang mengkhawatirkanku” -


Teruntuk ibu dan ayahku, tiada henti syukurku padaNya karena telah terlahir dari rahim kalian, yang menumbuhkanku dengan cinta yang luar biasa, yang mendidikku dalam lingkup islam yang indah. Untuk bapak, terimakasih nasehatmu di bertambanya usiaku, bahwa betapa pada hakikatnya umurku tak bertambah hanya saja ia berkurang, hingga darinya kau ajarkanku berteman pada sunyiku kelak pada kematianku. Untuk Ibu, terimakasih untuk doa yang selalu kau langitkan di sujud-sujudmu, yang tak henti menuliskan namaku dalam doa pun asa-mu, yang jika tanpa itu apalah aku ini. Ibu bapak, maafkan anak mu ini, karena sampai di usia ini tak banyak kuberi selain kelelahan-kelelahan, maafkan untuk baktiku yang tak sempurna. I Love You too much ..

Teruntuk kakak2ku, terimakasih menjadi panutan bagiku, menjadi penjagaku, menjadi lentera ketikaku takut melangkah sendiri di pikuknya dunia, terimakasih karena terlalu sering ingin ku letihkan. Aku mencintai kalian, walau lebih seringku menyusahkan kalian. Maaf untuk tak bisa menjadi adik terbaik kalian
Kepada sahabat-sahabatku, yang sukses menitikkan air mataku. Walau tak ada darah yang sama yang mengalir dalam tubuh kita, haaiii kalian selalu ada untukku, membuatku merasaakan bagaimana doa tulus itu doa yang mengalir dari seseorang yang hanya terikat oleh ikatan persahabatan. Oh sungguh kalian membuatku terharu. Maaf jika selama kalian mengenalku, tak bisaku menjadi sahabat yang baik. Maaf juga karena iseng tak view hari jadiku, hanya untuk menguji ingatan kalian. Dan seperti apa yang ku mau aku tak kecewa sedikitpun, hikks kalian benar2 suprising to me! Dan wow hampir semua kalian tak lupa, meski telah banyak waktu dan jarak yang memisahkan kita, ingatan tentangku masih terurut di memori kalian. Mungkin dalam hal ini aku tak begitu berharap ucapan ataupun doa, karena betapa hal paling berarti itu, bahwa kalian masih menjadikanku bagian dari kalian. Aku mencintai kalian.


Dan teruntuk semua yang pernah hadir dihidupku yang mengingatiku pun tidak, terimakasihku juga telah hadir dalam hidupku, betapapun kalian telah menjadi pelajaran dihidupku langsung pun tak langsung. Aku yakin hal apapun yang menjadi lebih baik di diiriku hingga diusia ini adalah bagian dari petikan hikmah yang terlihat di sekelilingku dari kalian.

***
Khaerun milad to me, semoga keberkahan usia hingga di penghujung nafasku.
Dan doa terbaik untuk kalian dan untuk semua, semoga langkah di tiap perjalan hidup kita adalah kebaikan dan keberkahan. Aamiin Allahummaamin

No comments

Post a Comment